Catatan
Reportase :
Dari MassMin 2000 – Brisbane,
Australia (2)
Brisbane, 30/10/00, 12:00 PM (21:00 WIB)
MassMin memang ajang pertemuan bagi para
professional tambang endapan masif bawah tanah, karena itu banyak topik yang
akan didiskusikan menyangkut berbagai pengalaman dan masalah-masalah yang
dihadapi oleh tambang-tambang bawah tanah di dunia.
Beberapa topik yang diketengahkan dalam sesi pertama
dan kedua tadi pagi sebagai bahasan overview mengawali konferensi ini
antara lain mewakili Rio Tinto Ltd., group De Beers yang mengoperasikan banyak tambang
intan di Afrika, Codelco yang mewakili kelompok BUMN-nya (Badan Usaha Milik
Negara) Chili yang berhasil mengoperasikan tambangnya secara effisien dan
menyajikan visinya untuk go international, dan tentu tinjauan tentang
keselamatan kerja oleh wakil dari pemerintah negara bagian Queensland,
Australia.
Ada beberapa topik menarik yang dipresentasikan di
sesi kedua dan ketiga. Di antaranya adalah membahas karakterisasi tambang bawah
tanah ditinjau dari studi mekanika batuan, dan beberapa pemikiran baru dari WA
Hustrulid tentang pemilihan metode penambangan untuk tambang bawah tanah
berskala besar. WA Hustrulid adalah Professor of Mining, University of Utah dan
juga seorang konsultan tambang di USA. Mengikuti paparan Pak Hustrulid ini
serasa seperti sedang mengikuti kuliah. Sayangnya, sebagaimana seminar atau
konferensi, waktu yang disediakan hanya 30 menit untuk setiap makalah, sehingga
tentu tidak mungkin untuk membahasnya secara mendalam.
Dengan kata lain, untuk memahami lebih jauh tentang
pemikiran baru Pak Hustrulid ini saya mesti mempelajari lagi naskah lengkap
dari makalahnya yang cukup panjang. Topiknya Pak Hustrulid ini agaknya cukup
menarik juga bagi peserta lain, terbukti dari cukup banyaknya pertanyaan dan
tanggapan yang ditujukan kepada beliau seusai presentasi.
Ada satu topik lainnya yang cukup menarik adalah
tentang optimasi pengoperasian alat angkut dan muat di tambang bawah tanah yang
kini dikenal dengan istilah mine automation. Istilah ini sekarang
mengacu kepada sistem pengoperasian alat bergerak di tambang bawah tanah secara
kendali jarak jauh (remote control). Bagaimana mengoperasikan alat LHD (load
haul dump) yang cukup dilakukan dari depan layar monitor termasuk pengaturan
perjalanannya yang disesuaikan antara lain dengan rencana penambangan dan
produksinya. Dengan demikian tidak diperlukan operator yang langsung berada di
dalam kabin untuk mengemudikan LHD di lorong-lorong produksi tambang.
Sistem pengoperasian tele-remote LHD ini
sekarang sudah diterapkan di tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia,
terutama di lokasi wet muck (material timbunan yang basah) yang
sewaktu-waktu dapat terjadi runtuhan material dalam jumlah banyak secara tak
terkendali akibat adanya air yang terperangkap di dalamnya.
Terlepas bahwa presentasi makalah ini berbau promosi
oleh pihak pembuat perangkat komputerisasinya, tetapi banyak informasi baru
yang patut dikaji lebih dalam dari segi pengembangan dan aplikasi ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi operasi tambang bawah tanah. Terbukti sekarang
ini sistem automation untuk alat LHD ini sudah menjadi semacam standard
bagi tambang-tambang endapan masif di dunia. Dalam perkembangannya sistem ini
juga akan masuk ke sistem pengoperasian alat angkut (truck) di bawah tanah.
***
Setelah selesai dengan segepok presentasi makalah di
hari pertama ini, acara dilanjutkan sore dan malam harinya dengan Welcoming
Cocktail Party di lantai 30 Sheraton Brisbane Hotel, tempat keseluruhan
acara konferensi diselenggarakan. Acara minum-minum dan ngemil bersama
sambil berdiri ini tentu saja menjadi semacam ajang pertemuan bagi segenap
peserta. Dari yang serius membicarakan bisnis sampai yang hanya sekedar ngobrol
ketemu teman-teman lama.
Saya memilih menjadi kelompok yang kedua, sambil
sesekali bicara serius biar tidak ketinggalan jaman. Bagaimanapun juga membina
relasi tetap diperlukan. Eh, siapa tahu suatu saat saya butuh mengontak
seseorang untuk mencari informasi atau rujukan bertukar pikiran, paling tidak
sudah terbuka jalannya.
Konferensi MassMin ketiga ini diselenggarakan atas
dukungan utama dari JKMRC (Julius Kruttschnitt Mineral Research Centre)
Brisbane, Australia beserta perusahaan tambang De Beers dan Northparkes.-
Yusuf Iskandar
[Sebelumnya][Kembali][Berikutnya]